[HUMAS-UMSB]. Padang. Univesitas Muhammadiyah Sumatera Barat sukses melaksanakan Diskusi Tematik bersama Staf Khusus Mentri PP & PA dengan tema “Mengembangkan Jejaring Mahasiswa Untuk Perlindungan Anak” pada hari Selasa, 08 Oktober 2019 yang bertempat di Convention Hall Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Kampus Pusat Padang.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor I & III, Wakil Rektor  II & IV Universiitas Muhammadiya Sumatera Barat, Dekan Lingkungan UMSB Kampus Pusat, Dosen dan Civitas Akademika UMSB, Karyawan UMSB serta Mahasiswa/i Kampus Pusat Padang dan sebagai pemateri dalam Diskusi tersebut bersama Bapak Ir. Albaet Pikri, M.S.M. dan Bapak Fernandez Huta Galung, S.T. M. M. Selaku Staf Khusus Mentri PP & PA.

Sambutan pertama dari Bapak Rektor yg disampaikan oleh Bapak Dr. Mursal, M.Ag selaku Wakil Rektor II & IV, mengatakan bahwa, kegiatan ini sangat penting sekali bagi kita semua, terutama bagi mahasiswa/i dalam mengantisipasi perkembangan zaman saat sekarang ini, dengan majunya perkembangan teknologi, maka mahasiswa harus bisa mencegah pelecehan terhadap martabat manusia. Dan disini peran mahasiswa sangat penting sekali, mengapa saya katakan seperti itu, karena mahasiswa adalah duta atau sebagai agen ditengah-tengah masyarakat dalam menyampaikan pencegahan terhadap kasus pelecehan anak.

Menurut Bapak Ir. Albaet Pikri, M .S. M. Selaku Staf Khusus Mentri PP & PA menyampaikan, dalam hal ini sebenernya kunci dari pelecehan atau penganiayaan terhap anak itu adalah orang tua yang kurang ampuh dalam mengajari anak mudah (mahasiswa). Maka dalam permasalahan ini mahasiswa juga kita libatkan untuk berperan aktif ditengah masyarakat, dengan hal ini mudah-mudahan memberikan dampak yang lebih baik kedepannya. Sambung lagi Albaet Fikri, dan harapan kita kedepannya, kami meminta kepada mahasiswa/i UMSB mari kita bersama-bersama mencegah pelecehan terhadap anak dari hal-hal negatif. . Ujar Bapak Ir. Albaet Pikri dalam diskusi tersebut.

Sedangkan dari Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, kami sangat menolak sekali adanya kekerasaan terhadap anak ini. Kami meminta kepada pemerintah untuk memberikan kontribusi kepada orang tua dan anak sebagai tindakan pertama dan kami juga meminta agar pemerintah bersediah membentuk organisasi  perlindungan anak. Tegas disampaikan oleh beberapa orang mahasiswa UMSB. (Padang, 08/10/2019)